Menabur sepi dipertiga malam
Hanya berteman sajadah kusam
Di pojok masjid peninggalan moyang.
Biji tasbih berputar menerjang redupnya malam.
Redup yang bercengkrama dengan kabut awan.
Sesekali Ia pergi meninggalkan sajadah kusam
Tuk mencari kesucian yang seakan hilang
Dibawa beratnya selaput pandang.
Kembali duduk pada sajadah kusam
Hingga terdengar gelegar tawa Ayam Jantan
Berteriak menguisir udara malam
Mengganti udara baru di pangkal fajar.
Tuan penguasa sajadah kusam
Merasa saat nafas di tepi sadar
Seraya teriak :
TUHAN……..!!
Apakah malam sudah hilang.
Purwokerto, 29 Desember 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar